Perencanaan Bisnis yang Baik adalah Perencanaan yang SMART

Setiap pengusaha pasti menginginkan bisnis yang dijalaninya sukses dan dapat mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Fokus terbesar seorang pengusaha adalah bagaimana cara mencapai tujuan yang diinginkan, dan untuk mencapai sebuah tujuan, dibutuhkan perencanaan yang tepat. Namun, tahukah Anda bagaimana cara menyusun sebuah rencana terutama untuk yang baru memulai usaha? Ada sebuah metode bernama SMART yang merupakan akronim dari specific (spesifik), measurable (terukur), achievable (dapat dicapai), relevant (relevan), dan time-bound (berdasar pada waktu). Metode ini sudah banyak digunakan dalam mencapai tujuan di berbagai bidang bisnis. Untuk memahami lebih lanjut, mari simak penjelasan berikut.

  1. Specific (Spesifik) 

Tujuan yang dapat dicapai adalah tujuan yang spesifik. Setiap pengusaha ingin usahanya berjalan dengan sukses. Tapi, sudahkah Anda mendefinisikan sukses versi Anda? apakah Anda ingin usaha Anda menjadi usaha nomor 1 di kota Anda? Apakah Anda ingin menjadi pengusaha dengan membuka cabang di berbagai wilayah? Ingin usaha Anda mencapai pasar internasional? semuanya harus terdefinisi dengan jelas.

Kita ambil contoh untuk para DS Partner  yang memutuskan membuka bisnis reseller karena ingin mendapat penghasilan tambahan. Alangkah lebih baik bila DS Partner dapat menspesifikkan tujuannya seperti: ingin mendapat penghasilan tambahan paling tidak 10 juta sebulan. Dengan ada tujuan yang jelas terdefinisi seperti ini, akan lebih mudah untuk memahami langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapainya, seperti; membeli produk dengan mendapat diskon sebesar 30% agar memperoleh keuntungan yang lebih banyak ketika menjualnya kembali, membeli produk-produk yang paling banyak diminati agar cepat terjual, dsb.

Semakin spesifik dan mengerucut Anda membuat tujuan, semakin besar pula peluang untuk berhasil. Mudah untuk membuat gagasan umum tentang apa yang ingin Anda capai, tetapi sangat pula rawan apabila gagasan yang dibuat terlalu luas. Anda akan tersesat di tengah jalan karena Anda tidak mengetahui tujuan Anda secara spesifik.

  1. Measurable (Terukur)

Mendefinisikan tujuan secara spesifik memang suatu langkah yang solid. Namun, memastikan bahwa tujuan Anda dapat diukur adalah langkah yang tidak boleh dilewatkan. Tujuan yang dapat diukur memudahkan kita untuk membaca dan mengetahui sudah sampai rencana kita berjalan dan kapan kita akan mencapai garis finish.  Sebuah tujuan tanpa hasil yang terukur dapat diibaratkan seperti perlombaan tanpa pencatatan skor. Ukuran dalam definisi ini juga berarti sebuah angka.

Semisal Anda ingin mendapatkan penghasilan sepuluh juta per bulan. Anda bisa mengukur terlebih dahulu pendapatan Anda tiap minggunya, modal yang  Anda keluarkan, ataupun keuntungan yang Anda dapatkan dari setiap produk yang terjual. Begitupun ketika Anda memutuskan agar bisnis Anda memiliki banyak cabang toko, Anda harus dapat mengukur sejauh mana uang yang Anda miliki, biaya yang harus Anda keluarkan dalam mengelola setiap cabang, hingga laju pertumbuhan profit dari toko yang Anda miliki.

Masukkan angka konkret dalam tujuan Anda untuk mengetahui apakah Anda berada di jalur yang benar. Evaluasi bisnis juga dapat dilakukan secara terarah dengan adanya tujuan dan perencanaan yang terukur.

  1. Achievable (Dapat Dicapai)

Sebuah bisnis skala kecil tidaklah jarang sebenarnya membuat tujuan yang di luar jangkauan. Anda mungkin bisa menghasilkan omset sebesar satu milyar setiap tahunnya, tetapi bukan berarti hal tersebut dapat Anda capai hanya dengan jangka waktu yang singkat, apalagi apabila Anda adalah seorang pemula dalam dunia bisnis. Semua rencana yang ingin Anda wujudkan, harus disesuaikan dengan keadaan, pengalaman, keterampilan, maupun sumber daya yang Anda miliki. Dengan kata lain, tetaplah berpegang pada kenyataan atau realistis. 

Tujuan Anda tidak berarti apabila tidak didasarkan pada realitas yang terjadi pada saat ini. Perlu diingat bahwa realistis bukan soal pesimis ataupun optimis, tetapi Anda harus memandang semuanya secara objektif—memang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya terjadi. Menetapkan tujuan realistis dapat memberikan gambaran hal-hal apa saja yang dapat Anda kembangkan untuk mencapai level yang lebih baik dari keadaan Anda saat ini.

  1. Relevan

Menentukan tujuan yang realistis sangat berkaitan pula dengan menentukan tujuan yang relevan. Intinya, ketika Anda menentukan tujuan Anda harus benar-benar mengetahui situasi yang terjadi pada Anda dan juga situasi yang dapat Anda buat ataupun tingkatkan. Anda dapat mengerti apa yang relevan dengan memahami diri Anda sendiri. Hal tersebut juga dapat dibantu dengan sering berdiskusi kepada orang-orang sekitar maupun tim Anda. 

Ketika Anda memutuskan untuk menjadi DS Partner dengan menjadi reseller, Anda dapat menyesuaikan target awal omset dengan memahami apa yang relevan—dan juga realistis dengan Anda. Contoh, Anda memutuskan menjadi reseller karena membutuhkan penghasilan tambahan yang tidak terlalu banyak, waktu Anda untuk mengurus bisnis terbatas karena ada beberapa hal yang harus Anda selesaikan terlebih dahulu, modal yang bisa Anda keluarkan juga tidak banyak; maka tujuan terdekat dalam menciptakan omset yang relevan tentunya adalah dengan menetapkan target yang tidak terlalu tinggi.

  1. Time-Bound (Berdasar pada Waktu)

Prinsip terakhir dalam membangun perencanaan yang SMART adalah menetapkan kerangka waktu yang jelas dimana Anda dapat mencapai tujuan Anda. Semua ini berkaitan dengan kemampuan Anda dalam manajemen waktu, seperti yang telah kami bahas pada artikel sebelumnya. 

Sebuah tujuan harus memiliki jangka waktu atau tenggat waktu. Jika tujuannya luas, itu bisa dipecah menjadi bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Menyiapkan tanggal akhir yang realistis dapat menciptakan rasa urgensi, yang dapat bermanfaat dalam mencapai tujuan.

By Unsa Qoyimah – 18/10/2022

Leave a Reply

Your email address will not be published.