Ini Dia Hari Baik untuk Bepergian Menurut Islam

hari baik untuk bepergian menurut islam

DS Darlings, traveling alias bepergian itu sebenarnya sunnah dalam Islam—selama kalian menghindari maksiat tentunya, lho. Ada banyak alasan mengapa traveling ini justru dianjurkan oleh Agama Islam dan Nabi Muhammad sendiri. Bahkan, Islam juga mempunyai tradisi haji, umroh, dan hijrah yang tujuannya untuk perjalanan spiritual.

Nah, agar perjalanan kalian lebih penuh berkah, ada baiknya jika kalian juga mempertimbangkan hari baik untuk bepergian menurut Islam. Dengan begitu, kalian tak hanya akan memperkaya diri kalian dengan pengalaman dan ilmu yang didapatkan selama melakukan perjalanan itu sendiri, tetapi juga mendapat keberkahan dari hari baik yang kalian pilih. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai hari baik untuk bepergian ini:

Hari Baik untuk Bepergian Menurut Islam

Semua hari tentu saja baik dalam agama Islam. Tak ada ketentuan ataupun larangan untuk melakukan safar atau bepergian di hari tertentu, apalagi jika tujuan safar tersebut sangat baik dan membawa banyak manfaat. Meskipun demikian, ada beberapa hari yang dinilai memiliki keutamaan besar dan baik untuk melakukan suatu amalan, semisal puasa, memotong kuku, ataupun safar.

Untuk urusan bepergian sendiri , Nabi Muhammad SAW sebenarnya lebih suka melakukannya pada hari Kamis. Baik untuk perang demi kebaikan Islam maupun safar untuk tujuan lain, Nabi Muhammad SAW lebih mengutamakan melakukannya pada hari tersebut, meskipun tak menutup kemungkinan untuk pergi pada hari lain. 

Hal tersebut diriwayatkan oleh HR. Bukhari dalam hadits no. 2950 sebagaimana berikut ini: 

Ka’ab bin Malik Radhiallahu ‘Anhu, bercerita:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ يَوْمَ الْخَمِيسِ فِي غَزْوَةِ تَبُوكَ وَكَانَ يُحِبُّ أَنْ يَخْرُجَ يَوْمَ الْخَمِيسِ

Artinya: “Bahwasanya Nabi Shallallahhu ‘Alaihi wa Sallam keluar  saat Perang Tabuk pada hari Kamis, dan Beliau menyukai keluar (bepergian) pada hari Kamis.”

Hadits senada juga diriwayatkan oleh HR. Ahmad no. 27178 yang berbunyi:

Ka’ab bin Malik Radhiallahu ‘Anhu bercerita:

ان رسول الله صلى الله عليه و سلم كان إذا أراد أن يسافر لم يسافر الا يوم الخميس

Artinya: “Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam jika hendak safar, Beliau tidak bersafar melainkan pada hari kamis.” 

Tak hanya diberlakukan untuk dirinya seorang, Nabi Muhammad SAW biasanya juga akan mengutus pasukannya ataupun sariyah, yakni kelompok kecil yang biasa melakukan tugas untuk mengintai musuh, untuk pergi pada hari Kamis. Adapun untuk waktunya, Rasulullah SAW diketahui lebih menyarankan untuk pergi di permulaan siang atau pada waktu Dhuha.

Meskipun demikian, bukan berarti beliau hanya pergi di hari tersebut saja, DS Darlings. Nabi Muhammad SAW juga diketahui pernah keluar rumah pada hari Sabtu dan bahkan Jum’at siang, lho. Selain itu, hari Senin juga kerap dianggap sebagai hari baik untuk bepergian menurut Islam. 

Hingga saat ini, belum ada penjelasan pasti mengapa Nabi Muhammad SAW sangat menyukai hari Kamis untuk melakukan suatu perjalanan. Meskipun demikian, dipilihnya hari Kamis sebagai hari favorit Nabi Muhammad untuk bepergian tersebut diyakini karena keutamaan hari Kamis yang begitu besar. 

Alasan Mengapa Hari Kamis Memiliki Banyak Keutamaan dan Baik untuk Bepergian Menurut Islam

Di antara tujuh hari yang kita kenal, hari Kamis kerap dianggap sebagai hari yang paling istimewa dalam agama Islam. Bahkan, Nabi Muhammad SAW juga sangat menyukai hari Kamis dan menyarankan para sahabatnya untuk melakukan banyak amalan pada hari tersebut. Berikut beberapa keutamaan hari Kamis yang wajib kalian ketahui:

Hari Diperiksanya Amal Manusia

DS Darlings pastinya sudah pernah dengar dong kalau hari Kamis ini merupakan hari diperiksanya amal manusia? Selain hari Kamis, amalan-amalan kita juga akan dicatat dan dilaporkan pada hari Senin. Hal tersebut sebagaimana yang disebutkan dalam hadis shahih yang diriwayatkan oleh HR. Muslim berikut ini:

تُعْرَضُ أَعْمَالُ النَّاسِ فِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّتَيْنِ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ مُؤْمِنٍ إِلاَّ عَبْدًا بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ

Artinya: “ Amal-amal manusia diperiksa di hadapan Allah dalam setiap pekan (Jumu’ah) dua kali, yaitu pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang beriman terampuni dosanya, kecuali seorang hamba yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan.”

Hari Dibukanya Pintu-Pintu Surga

ak hanya itu saja, hari Kamis juga dianggap istimewa karena pada hari tersebut pintu-pintu surga akan terbuka. Dengan dibukanya pintu-pintu surga tersebut, maka dosa-dosa semua hamba Allah akan diampuni, dengan syarat mereka tidak menyekutukan Allah dan tidak sedang bermusuhan.

Hari Disunahkannya untuk Berpuasa

Alasan lain mengapa Kamis dianggap sebagai hari baik untuk bepergian adalah karena pada hari tersebut umat Islam disunahkan untuk berpuasa. Saat sedang berpuasa, tentu saja kita akan lebih bisa menahan diri dan menjauhi segala godaan hawa nafsu. Dengan bepergian saat sedang puasa, kita juga akan lebih menjaga diri selama dalam perjalan sehingga terhindar dari khilaf dan maksiat.

Hari Fath atau Hari Penaklukkan Mekkah

Ada juga beberapa ulama yang berpendapat bahwa alasan mengapa Nabi Muhammad SAW sangat menyukai hari Kamis untuk pergi berperang, mengintai musuh, atau kegiatan lainnya karena keoptimisan yang beliau rasakan. Pasalnya, selain memiliki banyak keutamaan, hari Kamis juga hari di mana Nabi Muhammad SAW dan pasukannya berhasil menaklukkan Kota Mekkah. Karena itulah, Nabi Muhammad SAW merasa optimis dengan hari Kamis dan yakin hari tersebut akan membawa banyak berkah bagi beliau dan juga pasukannya.

DS Darlings, itulah hari baik untuk bepergian menurut Islam berikut alasannya. Meskipun hari Kamis memang diyakini sebagai hari yang paling bagus untuk safar, kalian masih tetap boleh kok bepergian di hari lain. Yang terpenting, jangan lalaikan shalat dan amalan baik lainnya selama dalam perjalanan ya, DS Darlings!

Leave a Reply

Your email address will not be published.