Memulai Puasa Ramadhan 2022

Daftar Isi

PUASA RAMADHAN

Peristiwa Penting Bulan Ramadhan

  • Turunnya Al-Quran 
  • Wafatnya Khadijah RA
  • Malam Lailatul Qodar
  • Perang Badar
  • Perang Kota Mekkah
  • Wafatnya Ali bin Abi Tholib

Sejarah puasa Ramadhan sebenarnya sudah ada sejak jaman sebelum Nabi Muhammad SAW, tepatnya saat jaman jahiliah. Allah menyuruh kaum jahiliah untuk melakukan ibadah puasa Ramadhan namun mereka menentangnya.

Kemudian pada jaman Nabi Muhammad SAW puasa Ramadhan kembali di lakukan lagi atas perintah Allah SWT, melalui beberapa proses.

Baca Juga

Awal Mula Puasa

Melansir dari kompas.com, Sebelum agama Islam datang dan disebarkan oleh Nabi Muhammad, Nabi Daud AS sudah menjalankan ibadah puasa. Ibadah puasa Nabi Daud bersama umatnya dilaksanakan selama seumur hidupnya dengan cara berselang-seling, yaitu sehari puasa besoknya tidak dan seterusnya. Selain itu, dalam tradisi bangsa Yunani juga ada kegiatan berpuasa, yang biasanya dilakukan sebelum terjun ke medan pertempuran. Sedangkan bangsa Romawi melakukan puasa supaya mendapatkan kekuatan fisik, serta mengajarkan kesabaran dan ketabahan. Jauh setelahnya, ketika Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, beliau mendapati orang-orang Yahudi melaksanakan puasa. Orang Yahudi Madinah melaksanakan puasa setiap 10 Muharram. Pasalnya, pada tanggal itu, Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa dan kaumnya dari kejaran Firaun.

 

Sejarah Ramadhan

Arti Ramadan sendiri diambil dari bahasa Arab yaitu ramada atau ar-ramad yang memiliki arti panas yang menghanguskan atau kekeringan. Hal ini juga disangkutkan dengan Ramadan yang jatuh pada bulan kesembilan dan merupakan saat terjadinya musim panas yang sangat menyengat.

Melansir dari liputan.com, pada awalnya puasa Ramadhan mulai di syariatkan di tanggal 10 Sya’ban tahun kedua Hijriah atau setengah tahun setelah umat Islam berhijrah dari Mekah menuju Madinah.

Atau pada saat setelah umat Islam diperintahkan untuk memindahkan kiblat yang sebelumnya mengarah ke Masjid Al-Aqsa kemudian berubah mengarah ke Masjidil Haram.

Kemudian menurut hadist yang diriwayatkan oleh Mu’adz bin Jabal, mengatakan bahwa sebelum Nabi mendapatkan perintah untuk puasa Ramadhan, Nabi Muhammad SAW telah melaksanakan puasa ‘Asyura dan puasa tiga hari setiap bulannya.

Kemudian puasa Ramadhan mulai diwajibkan pada tahun ke-2 Hijriah atau 624 Masehi. Hal ini juga bersamaan dengan disyariatkannya salat ied, zakat fitrah, dan kurban.

Hadist Tentang Puasa Ramadhan

Untuk menjelaskan puasa ramadhan adalah puasa wajib berikut dari hadistnya.

  •  HR. Ahmad, Nasa’i, dan Baihaqi dalam Syu’abul Iman, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahihul Jaami’ Nomor 55

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

أَتَاكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيْهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيْهِ أَبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلُّ فِيْهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِيْنِ فِيْهِ لَيْلَةٌ هِيَ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرُهَا فَقَدْ حُرِمَ

Artinya: Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, di mana Allah mewajibkan puasa di bulan itu kepada kamu. Pada bulan itu pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan durhaka dibelenggu. Di bulan itu terdapat suatu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Barangsiapa dihalangi mendapatkan kebaikannya, maka ia telah terhalangi.

  • HR.Bukhari Muslim

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَاناً وَاحْتِسَاباً غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

  •  HR. Bukhari Nomor 1909

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلَاثِينَ

Artinya: Berpuasalah kalian karena melihatnya (hilal) dan berhari rayalah karena melihatnya, jika hilal hilang dari penglihatanmu maka sempurnakan bilangan Sya’ban sampai tiga puluh hari.

Ayat Al Quran Tentang Puasa Ramadhan

Wajibnya puasa ramadhan juga diperjelas pada ayat-ayat Al Quran berikut ini.

  •  Q.S. Al-Baqarah ayat 183

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa

  •  Q.S. Al-Baqarah ayat 185

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

Turunnya Al-Quran

Al Quran pertama kali turun ketika Nabi Muhammad SAW berusia 40 tahun atau sekitar tahun 608-609 masehi. Rasulullah SAW didatangi malaikat Jibril ketika sedang beruzlah atau menyepi di Goa Hira, yang berjarak sekitar lima kilometer dari Makkah.Lima ayat Al Alaq yang turun kali pertama pada 17 Ramadan. Sementara 14 ayat lain turun di waktu yang berbeda. Total surah Al Alaq terdiri atas 19 ayat.

Dikutip dari NU Online bahwa Jibril membacakan surah Al-Alaq 1-5.

1. Iqra` bismi rabbikalla khalaq

Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,

2. Khalaqal-insna min ‘alaq

Artinya: Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

3. Iqra` wa rabbukal-akram

4. Alla ‘allama bil-qalam

Artinya: Yang mengajar (manusia) dengan pena.

5. ‘Allamal-insna m lam ya’lam

Artinya: Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.

Wafatnya Khadijah RA

Kabar meninggalnya Khadijah membawa duka mendalam bagi Rasulullah. Pasca kepergiannya, Rasulullah menjalani tahun kesedihan yang dikenal dengan istilah amul huzni. Beliau wafat pada usia 65 tahun dan meninggalkan beberapa orang anak dan saat terjadi peristiwa pemboikotan oleh kaum Quraisy terhadap kabilah Nabi Muhammad SAW.

Bagi Rasulullah sendiri, Khadijah adalah sosok yang sangat istimewa. Diriwayatkan dalam sebuah hadits ketika Khadijah sakit menjelang ajal, beliau berkata kepada Rasululllah SAW:

“Aku memohon maaf kepadamu, Ya Rasulullah, kalau aku sebagai istrimu belum berbakti kepadamu.” Rasulullah pun menjawab, “Jauh dari itu ya Khadijah. Engkau telah mendukung dakwah Islam sepenuhnya.”

Melalui hadits tersebut, Rasulullah memuji peran Khadijah yang amat berarti dalam Islam. Sebagai istri Rasulullah, beliau rela mengorbankan harta, jiwa, dan raganya untuk kebaikan agama Allah Swt.

Bulan Lailatul Qadr

Malam Lailatul Qadar adalah waktu di mana Al Quran diturunkan dari Lauh Mahfudz ke langit dunia untuk dijadikan pedoman sekaligus petunjuk bagi umat manusia. Hal tersebut merujuk pada firman Allah SWT:

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam qadar.” (QS. Al Qadr: 1)

Malam Lailatul Qadar sering disebut dengan malam seribu bulan. Disebutkan bahwa segala amal ibadah yang dilakukan pada malam itu pahalanya lebih baik dari malam seribu bulan atau sekitar 83 tahun.

Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya bulan Ramadhan ini telah menghampiri kalian. Dan di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang terhalang dari menjumpainya, maka sungguh dia telah terhalang dari seluruh kebaikan. Dan tidaklah terhalang dari menjumpainya kecuali orang-orang yang merugi.” (HR Ibnu Majah)

Baca Juga

Perang Badar

Secara historis, kata “badar” berasal dari nama sumber mata air yang terletak di antara Makkah dan Madinah. Oleh sebab itu, perang besar di bulan suci Ramadan itu dinamakan perang badar. Pada mulanya, tersiar kabar di Kota Madinah bahwa ada kafilah besar dari kaum Quraisy yang meninggalkan Syam untuk pulang ke Makkah. Kafilah tersebut membawa barang-barang perniagaan yang nilainya sangat besar berupa 1.000 ekor unta beserta barang-barang berharga lainnya. 

Perang Badar terjadi pada 17 Maret 624 Masehi atau 17 Ramadan tahun kedua Hijriah. Perang Badar melibatkan 314 pasukan umat Islam yang melawan lebih dari 1.000 orang  dari kaum Quraisy. Perang badar merupakan perang pertama yang dijalani umat Islam sejak peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW pada 622 Masehi.

Dalam Al Qoran juga disebutkan,

QS 3:123 : “Sesungguhnya Allah telah menolongmu dalam peperangan Badar. Padahal, kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Oleh sebab itu, bertakwalah kepada Allah agar kamu mensyukuri-Nya.”

Perang Kota Mekkah

Perang kota mekkah / fathu mekkah ini merupakan perang dimana terjadinya pelanggaran perjanjian hudaibiyah oleh suku bakr dibantu kaum quraisy mekkah yang menyerang suku khuzaah, yang kemudian peristiwa tersebut membuat Rasul dan kaum muslimin geram yang menyebabkan tercetusnya perang fathu mekkah untuk membebaskan mekkah dan menjadikannya damai serta dapat melaksanakan ibadah dengan tenang.

Wafatnya Ali bin Abi Tholib

Pembunuhan Ali bin Abi Tholib oleh Abdurrahman bin Munjam 26 Januari 661 di Masjid Agung Kufah. Ketika saat itu Ali sedang bersiap untuk melaksanakan sholat fajar, setelah melewati jalan-jalan kota untuk membangunkan penduduk. Dia memanggil mereka dengan suaranya yang mulia, “Bangunlah wahai kaum muslimin, marilah kita sholat, semoga Allah memberi kalian rahmat,”.

Saat itu dengan mengendap-endap di kegelapan malam, Abdurrahman bin Muljam mendekati Ali. Ali saat itu tidak memiliki pengawal sehingga pembunuhan gelap terhadapnya tentu hal yang mudah, tidak membutuhkan waktu dan keberanian lebih.

Saat itu juga, dia menikam Ali bin Abi Thalib. Amirul Mukminin telah menemui sang Khaliq karena tusukan pedang beracun seperti halnya Umar bin khatab. Itu dia artikel dari kami mengenai puasa tahun ini 2022, semoga dapat bermanfaat dan jangan lupa terus pantau perkembangan dari DS melalui web,sosmed,ataupun marketlace kesayangan DS Darlings semua wassalamualaikum warohmatullah wabarakatuh.

Leave a Reply

Your email address will not be published.